Lalu, bagaimana desain rumah pas saat tinggal bersama orang tua bersama dengan keluarga inti?

“Saya punya spare budget enggak banyak, tapi semoga cocok dengan akibatnya.
Rumah juga penginnya diwujudkan 2 massa, untuk ayah dan ibu dan untuk saudara atau tamu.

Masing-masing rumah diwujudkan sederhana biar murah, dan tukang pun bisa mengerjakannya.

Diusahakan salah satu rumah ada humaskepri.id yang menghadap ke sawah, karena pemandangannya baik dan banyak pohon,” pesan John.

Sebab situasi sulit biaya menjadi sorotan utama, maka rancangan bangunan ini menghindari bentukan tak awam yang berefek pada nilai konstruksinya.

Geometri pun diwujudkan sederhana, kotak, dan efisien dalam pemilihan material dinding yang murah, yakni batako.

Jadi, massa berukuran “minimal”, tak menyita banyak lahan, dan memanfaatkan ruang terbuka hijau secara maksimal.

Penempatan 2 massa terpisah, yakni Bangunan A (rumah utama dan menghadap ke jalan) dan Bangunan B (rumah tamu dan menghadap ke sawah). Masing-masing luasnya 43 m2 dan 36 m2. Luas tanah yang tersisa pun dioptimalkan dengan penanaman pohon.

Olahan dinding bata pun bisa disertakan cuma sebagai logat, misalnya pada zona ruang tamu yang dikonsep terbuka menghadap taman tengah.

Kecuali menghemat material kusen, udara dan cahaya natural bisa dinikmati dari dalam rumah.

Ruang keluarga memiliki ukuran kecil, sehingga furnitur pun diwujudkan minimal.

Tapi supaya terkesan luas, jendela dan pintu yang menghadap taman tengah diwujudkan dengan material kaca yang lebar.

Penyelesaian atap juga demikian. Plafon dipasang miring dan pencahayaan natural dari arah gunung-gunung menambah segar ruang dalamnya.

Sebagai perantara kedua massa, diwujudkan koridor sederhana berupa path way atau jalan setapak.

Walau rumah “minim”, batako bisa dimainkan menjadi olahan dinding yang unik, yakni dipasang secara berselang, atau diberikan jarak sehingga rumah terkesan tak “minim”.

By admin 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *